Sabtu, 05 Oktober 2013

Ternyata Bukan Begitu Cara Memanah...

Alkisah, di suatu senja yang kelabu, tampak sang raja beserta rombongannya dalam perjalanan pulang ke kerajaan dari berburu di hutan. Hari itu adalah hari tersial yang sangat menjengkelkan hati karena tidak ada satu buruan pun yang berhasil dibawa pulang. Seolah-olah anak panah dan busur tidak bisa dikendalikan dengan baik seperti biasanya.

Setibanya di pinggir hutan, raja memutuskan beristirahat sejenak di rumah sederhana milik seorang pemburu yang terkenal karena kehebatannya memanah. Dengan tergopoh-gopoh, si pemburu menyambut kedatangan raja beserta rombongannya.

Setelah berbasa-basi, tiba-tiba si pemburu berkata, “Maaf baginda, sepertinya baginda sedang jengkel dan tidak bahagia. Apakah hasil buruan hari ini tidak memuaskan baginda?”

Bukannya menjawab pertanyaan, sang raja malah beranjak menghampiri sebuah busur tanpa tali yang tergeletak di sudut ruangan. “Pemburu, kenapa busurmu tidak terpasang talinya? Apakah engkau sudah tidak akan memanah lagi?” tanya sang raja dengan nada heran dan terkejut.

“Bukan begitu baginda, tali busur memang sengaja hamba lepas agar busur itu bisa ‘istirahat’. Jadi, ketika talinya hamba pasang kembali, busur itu tetap lentur untuk melontarkan anak panahnya. Karena berdasarkan pengalaman hamba, tali busur yang tegang terus menerus, tidak akan bisa dipakai untuk memanah secara optimal”.

“Wah, hebat sekali pengetahuanmu! Ternyata itu rahasia kehebatan memanahmu selama ini ya,” kata baginda.

“Memang, kami turun temurun adalah pemburu. Dan pelajaran seperti ini sudah ada sejak dari dulu. Untuk memaksimalkan alat berburu, kebiasaan seperti itulah yang harus hamba lakukan. Mohon maaf baginda, masih ada pelajaran lainnya yang tidak kalah penting yang biasa kami lakukan.”

“Apa itu?” tanya baginda penasaran.

“Menjaga pikiran. Karena sehebat apapun busur dan anak panahnya, bila pikiran kita tidak fokus, perasaan kita tidak seirama dengan tangan, anak panah dan busur, maka hasilnya juga tidak akan maksimal untuk bisa mencapai sasaran buruan yang kita inginkan”.

Mendengar penjelasan si pemburu, tampak sang raja terkesima untuk beberapa saat. Tiba-tiba tawa sang raja memenuhi ruangan. “Terima kasih sobat. Terima kasih. Hari ini rajamu mendapat pelajaran yang sangat berharga dari seorang pemburu yang hebat.”

Setelah cukup beristirahat, raja pun berpamitan pulang dengan perasaan gembira. Dan timbul keyakinan, lain kali pasti akan berhasil lebih baik.

Kita butuh keahlian dalam mengatur irama kerja dan saat kapan kita harus beristirahat (keseimbangan hidup), agar keefektivitasan kerja tetap terjaga. Dan, kemampuan (untuk) fokus dalam melakukan segala kegiatan harus mampu kita bina dan tumbuh kembangkan. Dengan kemampuan mengunakan dua kekuatan tadi, tentu kita akan menjadi manusia yang efektif dalam menjalani kehiudupan dan pasti (hasilnya) akan maksimal dan memuaskan.

Sabtu, 14 September 2013

Bagi yang mau dapat uang sambil ber facebook-an, bisa disimak info berikut!

silakan click!

Yang mau lihat lowongan di kementerian Pekerjaan Umum, Bisa dilihat pada link berikut!

silakan click

Rekrutmen CPNS Kementerian Perindustrian
,

Kementerian Perindustrian membuka kesempatan kepada Warga Negara Indonesia lulusan Strata 3 (S3), Strata 2 (S2), Strata 1 (S1) / Diploma IV (D.IV), Diploma III (D.III) / Sarjana Muda dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan jumlah total 340 orang untuk menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Perindustrian.

Ketentuan Umum
Pengumuman secara terbuka dilaksanakan pada tanggal 11 September 2013 sampai dengan 25 September 2013.

Persyaratan Pelamar

WNI berusia serendah-rendahnya 18 Tahun dan setinggi-tingginya 35 Tahun pada tanggal 1 Desember 2013
Memiliki kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan.
Pelamar berasal dari Jurusan yang terakreditasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan kriteria sebagai berikut:

Jenjang Pendidikan Strata 3 (S3), Strata 2 (S2), Strata 1 (S1) dan Diploma IV (D.IV):

Akreditasi A, kecuali untuk bidang studi yang belum ada Akreditasi A di seluruh Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia minimal Akreditasi B.
Minimal Akreditasi B bagi Perguruan Tinggi Negeri di luar Pulau Jawa dan Perguruan Tinggi di lingkungan Kementerian Perindustrian.

Jenjang Pendidikan Diploma III (D.III):
Minimal Akreditasi B.
Minimal terakreditasi untuk bidang teknologi industri kulit.
Jenjang Pendidikan SMK:
Akreditasi A.

Memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang baik dengan nilai TOEFL (Test of English as a Foreign Language) sekurang-kurangnya 475 khusus jenjang pendidikan Strata 3 (S3), Strata 2 (S2), Strata 1 (S1) dan Diploma IV (D.IV).
Setiap pelamar hanya diperkenankan mendaftar untuk satu jabatan dan satu wilayah.
Tersedia 1 (satu) formasi untuk penyandang cacat (disabilitas) untuk penempatan di Kantor Pusat Kementerian Perindustrian dengan kriteria disabilitas kaki.
Tersedia 2 (dua) formasi untuk putra / putri Papua untuk penempatan di Kantor Pusat Kementerian Perindustrian dengan ketentuan sebagai berikut:
Melampirkan kartu keluarga;
Minimal salah satu dari orang tua merupakan penduduk asli Papua;
Jadwaltes akan ditentukan kemudian oleh Panitia Seleksi Nasional (Panselnas).
Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, karena melakukan suatu tindak pidana kejahatan.
Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai Calon Pegawai Negeri / Pegawai Negeri atau diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai BUMN / BUMD dan pegawai swasta.
Tidak berkedudukan sebagai Calon Pegawai Negeri / Pegawai Negeri.
Berkelakuan baik berdasarkan catatan dari kepolisian setempat (ditunjukkan pada saat pemberkasan setelah pengumuman kelulusan Ujian Tahap III).
Sehat jasmani dan rohani berdasarkan keterangan Dokter (ditunjukkan pada saat pemberkasan setelah pengumuman kelulusan Ujian Tahap

III).
Bersedia mengganti rugi bila setelah diterima, kemudian mengundurkan diri.

Kualifikasi Pendidikan dan Daftar Unit Kerja

Jumlah formasi, kualifikasi pendidikan dan wilayah penempatan yang harus dipilih, secara rinci tercantum dalam Lampiran Pengumuman ini (dapat didownload dari link pertama di akhir artikel ini).
Daftar Unit Kerja di lingkungan Kementerian Perindustrian per wilayah tercantum dalam lampiran pengumuman ini (dapat didownload dari link pertama di akhir artikel ini)

Usia Pada Tanggal 1 Desember 2013

Untuk SMK, berusia setinggi-tingginya 22 tahun.
Untuk Diploma III (D.III) / Sarjana Muda, berusia setinggi-tingginya 25 tahun.
Untuk Diploma IV (D.IV) dan Strata 1 (S1) berusia setinggi-tingginya 28 tahun
Untuk Strata 2 (S2) berusia setinggi-tingginya 30 tahun.
Untuk Strata 3 (S3), berusia setinggi-tingginya 35 tahun.

Persyaratan Indeks Prestasi Jenjang Pendidikan

Jenjang Pendidikan Strata 2 (S2):
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) = 3,25
Jenjang Pendidikan Strata Satu (S1) dan Diploma IV (D.IV):
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) = 2,75
Jenjang Pendidikan Diploma III (D.III):
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) = 2,75
Jenjang Pendidikan SMK:
Nilai rata-rata Ujian Akhir Nasional (UAN) = 7,0

Jika Anda memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan di atas dan tertarik untuk melamar, silahkan download pengumuman lengkap dari link pertama berikut ini, kemudian daftarkan diri Anda melalui link kedua. Pendaftaran secara online dibuka pada tanggal 11 September 2013 sampai dengan 25 September 2013. Panitia tidak memungut biaya apapun dari pelamar. Apabila pelamar memberikan keterangan/data yang tidak benar, dan di kemudian hari diketahui, baik pada setiap tahapan tes, maupun setelah diangkat menjadi CPNS/PNS di lingkungan Kementerian Perindustrian, maka Kementerian Perindustrian berhak menggugurkan kelulusan tersebut dan/atau memberhentikan sebagai CPNS/PNS di lingkungan Kementerian Perindustrian, dan melaporkan sebagai tindak pidana di Pengadilan Negeri, karena telah memberikan keterangan palsu. Hasil kelulusan setiap tahapan Rekrutmen CPNS Kementerian Perindustrian merupakan keputusan panitia yang bersifat final dan tidak bisa diganggu gugat.

Kamis, 05 September 2013

Bahagia


Bahagia di tiap Tarikan Nafas.


Kebahagiaan itu mirip seperti oksigen.

Ketersediaannya di bumi ini sangat berlimpah, bahkan selalu tersedia.

Apabila seseorang mengalami kesulitan menghirup oksigen,
pasti bukan karena oksigen nya sudah langka,
melainkan karena tlah terjadinya gangguan di dlm sistem pernapasannya.

Demikian pula,
jika kita kesulitan untuk berbahagia,
pasti bukan karna persediaan kebahagiaan sudah langka,
melainkan karna tlah terjadinya gangguan di dalam pribadi kita.

Seringkali terjadi konflik dalam diri kita sendiri, antara lain:
• Pikiran vs Perasaan
• Kemauan vs Keyakinan
• Sikap vs Perbuatan
• Harapan vs Kenyataan
• Iman vs Godaan

Harmonisasikanlah konflik tersebut dengan:
• Mawas diri, selalu ramah & rendah hati,
• Mudah mengampuni & tulus mengasih,i
• Mengatasi kekecewaan dgn membuang kepahitan & sakit hati,
• Menghindari godaan, dll.

Langkah pertama untuk menikmati kebahagiaan adalah:
• Belajar mencukupkan diri dlm segala keadaan & berhenti mem-banding-bandingkankan diri sendiri dengan orang lain.

• Belajarlah untuk mengucap syukur dalam segala hal.

Orang yang selalu bersyukur adalah orang yang bisa menikmati keindahan dunia & arti kebahagiaan hidup.

Ciptakanlah rasa damai dalam hati,
agar kita bisa membahagiakan diri kita sendiri & hidup dalam perdamaian dengan semua orang.